Harta Karun, Gurun Pasir dan Bejana





Days after day and after The Next Day.

Dalam perjalanan di gurun pasir  yang terasa sangat panas, dia memberiku seteguk dua teguk air dari bejana milikku, yang dia kuasai.
Aku memikirkan sebuah Harta Karun yang menarik perhatianku. sebuah harta karun yang sanggup mengalihkan pandangku dari dia, sang pemilik gurun pasir. sambil terus berjalan, menysuri, tanpa di temani olehnya, isi kepalaku melalang buana, mencari letak harta karun.

hingga akhirnya aku menemukannya!
aku menemukan harta karun itu!
namun kenyataan tentang harta karun membuatku ingin menangis.
harta karun itu dikelilingi oleh kotoran, tak lagi bersinar.
dia, dikelilingi oleh kebodohan, kebohongan.
sungguh memalukan! aku malu terhadap diriku yang menginginkan kebohongan!
harta karun yang penuh dengan duri, menusukku saat aku ingin mengambilnya, hanya untuk merasakan kebohongan dan kehilangan.
harta karun yang mengalihkan pandanganku, dan mengantarku pada tujuan lain di gurun pasir.

setelah puas bermain dengan kebodohan dan kebohongan, aku kembali, menjelajahi gurun pasir bersama si pemilik yang entah kenapa membaik padaku. Dia sering memberiku air menyegarkan, dan kami bermain bersama, memuaskan nafsu kami.

walau masih beberapa hari dia menghilang, meninggalkanku di gurun pasir menyedihkan ini, dia tetap ku nantikan. hadir dan menghilang, itulah hobinya.
tapi aku tak apa, karena aku mengerti.
aku bukanlah satu-satunya. masih banyak gurun pasir yang dia miliki.
yang mungkin lebih baik dariku, dan bisa lebih memuaskannya.
aku tak peduli,
dan masih menunggunya.
datang bersama bejana milikku.

by: Pheb
Previous
Next Post »