Bangkok Chapter 5: Main ke Pasar, Railway Market Maeklong dan Floating Market Amphawa

Setelah kemarin hedon di Chocolate Ville, hari ini gue main ke pasar tradisional di pinggiran kota Bangkok, tepatnya di distrik Samut Songkhram. Di daerah tempat gue nginep banyak yang nawarin paket tur ke Maeklong Railway Market dan Amphawa Floating Market dengan harga (yang menurut gue) mahal, kalo gak salah sekitar 700-800 Baht, bahkan ada situs online yang menawarkan harga 1200 Baht. Ajegile :'(

Walaupun gue backpacker pemula, gue bisa menemukan info menuju tempat-tempat ini tanpa tur. Yep, jadi backpacker itu gak boleh males cari info. Jadi gue memutuskan untuk ke dua tempat ini secara mandiri alias jalan sendiri tanpa tur dan ini terbukti jauuuuuh lebih murah daripada ikut tur. Waktu juga lebih fleksibel tentunya. Tetep ya gak mau rugi, namanya juga backpacker low budget hahah.

Maeklong Railway Market (via travel.sanook.com)
Maeklong (baca: Meh-klong) railway market ini adalah pasar tradisional yang jual berbagai macam sayur mayur dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Biasa aja? Emang. Tapi yang bikin unik adalah pasar ini terletak di rel kereta api. Bener-bener di rel kereta. Jadi kalau ada kereta mau lewat pedagang disana dengan sigap menggeser barang dagangan mereka biar gak ketabrak. Cukup ekstrem ya? Sedangkan Amphawa Floating Market adalah salah satu dari pasar apung di Thailand yang cukup ramai dikunjungi turis mancanegara. Usut punya usut, gue menemukan satu sumber berita (bangkokpost.com) yang bilang kalo Maeklong ini bakalan under maintenance selama 6 bulan terhitung dari Juni sampai November 2015. Yah daripada penasaran gue tetep melanjutkan perjalanan mencari kitab suci.
Amphawa Floating Market

Mau tau gimana caranya ke dua tempat ini dengan hemat? Allright so here we go. Sebenernya bukan gue yang mau kesini, tapi travelmate gue (mba Indri) jadilah dari jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Bangkok gue cari info sana-sini dan gue menemukan travel blog ini yang ngasih tau cara ke Maeklong dan Amphawa kurang dari 100 baht! So, dengan bimbingan blog tadi gue menuju Maeklong dan Amphawa di hari ketiga gue at Bangkok.Keluar hotel jam 10 pagi, setelah sarapan gue bergegas menuju Democracy Monument (lagi) untuk menunggu bus ke Victory Monument barulah dari situ naik minivan ke Maeklong. Minivan ini kayak elf gitu, orang sini nyebutnya minivan.

Oke, gue jelaskan dari starting point di Democracy Monument ya. Jadi dari Democracy Monument pertama harus ke Victory Monument (jangan sampai kebalik antara Democracy dan Victory Monument ya) terlebih dahulu dengan menggunakan bus no. 183 atau 201, tarifnya 14 baht aja. Setelah sampai di Victory Monument gue bingung. Gubrak. Gimana engga bingung? Disana itu ternyata kaya terminal bus besar dan gue juga harus mencari dimana pangkalan mini van menuju ke Maeklong. Tengok kanan kiri akhirnya gue menemukan satu booth penjualan tiket mini van tapi ternyata itu bukan ke Maeklong. Kata abang yang jaga booth itu kalo mau ke Maeklong cari pangkalannya di bawah fly over. Yang lebih bikin bingung lagi kolong fly overnya luas banget. Damn -_- Nah biar gak bingung gue saranin tanya orang yes. Akhirnya nemu juga booth minivan yang menuju ke Maeklong. Tiket minivan untuk ke Maeklong cukup 70 baht/person gaeees. Murah kan?

tiket booth (via www.thewholeworldisaplayground.com)
Gak pake nunggu lama (karena minivannya udah penuh) kami langsung berangkat menuju Maeklong. Yaaay *mulailebay*. Perjalanan menuju Maeklong memakan waktu selama kurang lebih 1 jam melalui jalan toll, lumayan deh tuh bisa tidur 2 ronde haha. Selama perjalanan minivan ini berhenti satu kali untuk mengisi bensin dan mempersilahkan penumpangnya untuk ke toilet.


Pom bensin di antah berantah

Finally *udah pegel nih pantat* sampai juga di Maeklong. Tapi gak diturunin di depan pasar dan kami harus mencari sendiri dimana letak pasar itu. Katanya sih gak jauh dari tempat kita turun tinggal jalan kaki aja, tapi daripada nyasar gue ngecek di maps. Gak lama setelah jalan kaki (sekitar 5 menit dari tempat turun) ketemu juga si railway market ini.



Tapiiii seperti kata berita yang gue bilang diatas, keretanya under maintenance alias lagi gak beroperasi jadi gak ada atraksi pedagang yang bongkar pasang dagangan karena gak ada kereta yang lewat. Walah gak beruntung amat ya. Karena saat itu kami gak bisa lihat atraksi di Maeklong, jadi kami putuskan untuk langsung menuju Amphawa floating market yang letaknya gak jauh dari Maeklong railway market. Overall pasar Maeklong ini yang wujudnya seperti pasar pada umumnya. Yang gak suka bau dan beceknya pasar gue sarankan gak usah kesini kalau keretanya under maintenance. Jangan lupa kalo mau kesini dan keretanya udah selesai di maintenance, cek jadwal kapan keretanya lewat ya.

Jadwal kereta. Gak, gue gak tau gimana bacanya. Jangan tanya gue plis.

Untuk menuju Amphawa floating market bisa menggunakan songthaew, sejenis bemo. Cara nemuin songthaew mana yang akan ke Amphawa tanya orang yes, soalnya disini banyak songthaew jurusan lain. Perjalanannya gak lama kok, cuma sekitar 10-15 menit aja kok dengan tarif 8 baht.

Ini yg namanya songthaew (via www.thewholeworldisaplayground.com)

Karena merupakan salah satu pasar apung yang menjadi tempat wisata, pasar ini rame banget. Di pasar ini kalian bisa temukan banyak banget pedagang seafood bakar di atas kapal. Tapi tetep makannya di pinggir sungai. Selain pedagang seafood banyak juga pedagang makanan lain dan ada juga yang jual macam-macam manisan buah kering sampai yang jual baju dan kain sutra khas Thailand pun ada. Mau beli souvenir? Ada jugaaa. Mau apa aja ada.

Welcome to Amphawa
Gue inget kalau gue belum makan siang. Karena kebanyakan adalah pedagang seafood jadi gue beli satu cumi bakar dan satu scallops (kerang gak tau jenis apa) bakar. Untuk cumi di banderol 100 baht/ekor dan untuk scallops harganya 60baht isi 8 biji.



Cumi-cumi dan scalops

Sambil makan dan memperhatikan sekeliling, gue baru sadar kalau pasar apung ini gak seperti yang gue bayangkan. I mean kaya pasar yang di Kalimantan atau di drama Princess Hours (yg sering nonton film korea pasti tau). Yang gue bayangkan tentang floating market adalah pedagang yang mondar-mandir pake kapal kecil mereka di tengah sungai, tapi yang gue dapatkan disini cuma boat panjang untuk turis (kalau mau naik boat panjang ini harganya 150 baht) yang wara-wiri di sungai. Pedagangnya cuma di pinggir sungai aja. Agak mengecewakan ya..

Update: menurut informasi yang gue dapet dari grup backpacker ternyata  
Evy M. Wibisana's photo.
Photo by Evy M. Wibisana (member grup BD)
 Amphawa floating market memang ramainya mulai sore sampai malam. Setahu saya pasar terapung di Thailand lebih ditujukan untuk wisatawan, jadi beda banget dengan pasar terapung di Kalimantan yang memang beneran pasar tradisional. Kalau datang agak siang sebaiknya mencoba ikut boat tour untuk mengunjungi 5 kuil di tepi sungai, biaya tournya hanya THB 50/orang dan lama tournya sekitar 1.5-2 jam. Menurut saya lumayan ikut boat tour ini untuk menghabiskan waktu sambil mengenal tradisi masyarakat setempat lebih dekat. Di kuil yang terakhir ada mini zoo, sayangnya binatangnya terlihat agak kurang terawat. Ini salah satu kuil yang dikunjungi kalau ikut boat tour.



Sehabis makan gue berkeliling lagi ke bagian yang belum gue lihat. Cuma lihat-lihat aja, gak beli apa-apa lagi heheh. Karena udah puas window shopping di Amphawa floating market dan hari udah menjelang sore gue putuskan untuk balik ke hotel. Menurut blog tadi pulangnya kita harus naik songthaew dulu ke Maeklong lagi untuk naik minivan menuju Victory Monument. Tapi, pas jalan keluar dari pasar gue menemukan booth tiket minivan "Bangkok-Victory Monument". Ya sudah, daripada ribet ke Maeklong lagi mending naik dari sini aja. Harganya 80 baht.

Jadi pengeluarannya adalah:
Bus ke Victory Monument :14 baht
Minivan to Maeklong : 70 baht
Songthaew to Amphawa : 8 baht
Makan cumi & scalops : 160 baht
Minivan to Victory Monument : 80 baht
Bus to hotel : 14 baht
--------------------------------------------------------
Total : 266 baht ajaaa.
Misi hemat accomplished!

Sekian, next post about Vietnam :)



Previous
Next Post »

2 comments

Write comments
October 22, 2016 at 11:34 AM delete

Jadi pengen ke Maeklong. Keren kayaknya buat fotografi

Reply
avatar
Meliyantina
AUTHOR
October 24, 2016 at 10:44 AM delete

Lebih keren lagi kalau di video-in, ngeliat gimana serunya pedagang bongkar-pasang :D Sebenernya dulu di Jakarta juga ada pasar kayak gini di dekat stasiun Kebayoran. Tapi gak tau sekarang masih boleh jualan di rel atau engga.

Reply
avatar