Culinary at Bogor: Feeling Full



Bogor salah satu kota favorit gue. Gak terlalu jauh dari Jakarta, udaranya masih (relatif) sejuk, dan disana banyak makanan endesnya bok! Nah, di Bogor ini ada satu kawasan di sekitar Taman Kencana yang gak kalah banyak kuliner asiknya sama kawasan Kemang di Jakarta dan harganya relatif lebih murah. 

Kawasan Taman Kencana cukup mudah dijangkau menggunakan angkot bagi kalian para angkoters (kayak kita). Dari Stasiun Bogor tinggal naik angkot 03. Biar gak ribet sih bilang aja turun di taman kencana.

Okay, mari kita bahas satu-satu tempat yang udah pernah gue gentayangin.

1 . Makaroni Panggang alias MP
Banyak orang yang merekomendasikan MP. Udah ribuan banyak blog yang mengulas MP dan banyak pula temen-temen gue yang pernah kesana bilang kalo MP itu enak pake banget. Berbekal uang 200ribu (berdua) jadilah gue sama Pheb memutuskan buat ikutan nyobain makaroni panggang andalan mereka. 

MP yang terletak di Jalan Salak no. 20 gak susah untuk dijangkau. Tinggal kepleset jalan kaki sedikit dari Taman Kencana juga sampe (kelihatan kok plangnya dari taman).
Dan kita sempet muter padahal MP itu ada di depan mata! Betapa butanya kita saat itu.

Selain makaroni panggang, mereka juga menyediakan menu lain, seperti aneka panggang-panggangan (ayam, ikan, daging, jamur, etc), salad, omellete, dan lain-lain (menu lengkapnya bisa kalian cari di google, ok? Ok sip). Tapi karena budget yang terbatas yang terkenal di sana adalah makaroni panggangnya, gue pesen Makaroni Panggang biasa ukuran small (43K), satu gelas Strawberry Juice (19K) dan Marquisa Squash (17k).

Venue Macaroni Panggang (MP)
Pelayanannya kilat, ya kilat banget kita harus menunggu selama lebih dari 30 menit hanya untuk mendapatkan seloyang Makaroni Panggang dan dua gelas minuman (Oh Irony!). Padahal saat itu bisa dibilang sepi. Tapi suasana yang homey dan udara sejuknya Bogor bikin kita kalem (kita gak rese kok kalo lagi laper).

Daaan setelah sekian lama akhirnya pesanan kita datang juga. Awalnya gue kira small size itu benar-benar kecil, tapi ternyata lebih dari cukup untuk makan berdua. Okelah, langsung cicipin aja. Hening. Aw, dissapointing. Menurut gue, rasa makaroninya so so, biasa aja. Hambar malah (masih enakan buatan tante gue dan kakaknya Pheb, suer!). Buat kantong gue itu masih terbilang agak mahal, bahkan untuk segelas jus buah. Too much expectation.

Macaroni Panggang Biasa Small (43k)
           Sorry to say, 6/10 lah ya.. –Mel
           No! kalo buat gue itu salah satu wasting money! –Pheb

2.  Pia Apple Pie          

Selanjutnya setelah kita sedikit kecewa di MP, kita memutuskan untuk ke Pia Apple Pie. Letaknya ada di JL. Pangrango, gak jauh dari MP dan bisa dijangkau dengan jalan kaki. Lumayan lah hitung-hitung bakar kalori :v

Pia Apple Pie tampak depan
Sesampainya disana gue memilih tempat dipojokan, tempat favorit gue kalau makan diluar karena gue bisa melihat secara keseluruhan dari ruangan itu. Seperti MP, Pia Apple Pie juga punya konsep interior yang homey, jadi berasa dirumah sendiri kalau makan disini hehe. Si Pheb makin betah aja disini ngeliat aa’ (panggilan laki-laki orang sunda) yang kece. Meh.
Banyak breh! Cuci mata! Abis kecewa karna macaroni, sembuhin dengan penglihatan! Haha.


Ada beragam isian pie disana. Karena kita udah makan yang gurih-gurih di MP jadi kita putuskan untuk pesan yang manis. Satu loyang Strawberry Pie (37K), Poffertjes Kismis with Ice Cream (17K), Lemon Tea (9k), dan dua Es Teh Manis (10K). Well, gak semahal MP dan semoga rasanya gak mengecewakan. Gak beberapa lama pesenan kita datang, pelayanannya cukup cepat (dan ini beneran cepet, bukan ironi). Kali ini rasanya gak mengecewakan, strawberrynya fresh, tapi untuk kulit pienya gue rasa agak ketebelan deh, jadi lama-lama bikin eneg. Home made ice cream toping poffertjesnya juga gak kalah segar. I wish we could order more, tapi perut dan dompet berkata lain L jadi yasudahlah ya lain kali kita akan kesini lagi.

Bagian dalam Pia Apple Pie, Strawberry Pie, dan Poffertjes

Untuk Pia Apple pie gue kasih rate 8/10 ;) –Mel
Setuju deh sama kamuh… -Pheb

Untuk restoran dan tempat makan selanjutnya, gue kunjungi belum lama ini sekalian reuni sama temen-temen kuliah, sayangnya Pheb ga bisa ikut (efek ga punya duit laahh..).

Personil culinary trip Bogor part II ada Randy, Ridwan, Ucup, Kero, dan orang yang paling kece yaitu gue haha. Kali ini adalah Kedai Kita, Duren Lodaya, dan Mimicucu yang gue sambangi. Okay lanjut ya reviewnya.

3. Kedai Kita

Ini yang paling favorit. Kedai Kita letaknya ada di seberang Pia Apple Pie. Karena kita pergi hari Minggu jadi tempat ini sangat penuh. Kita harus rela menulis nama kita di waiting list dan menunggu selama 45 menit (diselak pula gara-gara gak dengar kalo udah dipanggil namanya). Disarankan kalau gak mau ngantri jangan datang pas hari Minggu.


Yang special dan paling terkenal dari Kedai Kita adalah Pizza/Calzone kayu bakarnya. Jadi waktu itu kita berlima pesan satu Hawaian Pizza (70K), Zuppa Soup (27k), Mi Ceker Lada Hitam (27k), Lasagna Bolognese (38k), Smoke Beef Fetucini (50k), Nasi Ayam Kuluyuk (26k), dan snack Cheese Stick (20k) 5pcs. Untuk minuman kita memesan Teh Tawar Es/Hangat (3k), Es Teh Manis (5k), Basulap *bandrek susu kelapa* (13k) dan Cinderella Slush (15k).

Karena keadaan yang sangat-sangat penuh jadi makanan kita datangnya agak sangat lama. Dan ternyata Zuppa Soup pesanan Ridwan habis, jadi Ridwan re-order Mie Sapi Lada Hitam (27k) pengganti Zuppa Soup, makin lama aja nanti datengnya.

Yang pertama kali datang adalah pesanan Ucup, Smoke Beef Fetucini, ga pake babibu kita semua langsung menyerbu piringnya si Ucup. Rasanya lumayan. Setelah Fetucini-nya si Ucup habis datanglah Lasagna pesanan Kero, same thing happened dan habis dalam sekejap. Dilanjut dengan datangnya pesanan Randy, Ayam Kuluyuk dan disusul pizzanya, you know lah ya apa yang terjadi :p Btw, sebenernya sih rasa pizza-nya biasa aja menurut gue, tapi enak sih (iyalah laper). Beneran enak kok, gak pakai banget tapinya.
Lama menunggu pesanan gue dan Ridwan gak kunjung datang, sambil menunggu let’s us take groufies heheh (boleh kan ya ;D).


Finally pesanan gue dateng juga, dari baunya yang harum dan tampilannya yang menggugah selera dan saus lada hitamnya yang meletup-letup diatas hot plate, sepertinya ini enak. Benar saja! This is the most delicious Mie Ceker I ever had, ever. Seriusan! Tapi kasihan Ridwan makanannya belum datang juga (makanya jangan suka nge-bully gue!), kita curiga jangan-jangan mbaknya lupa. Setelah di konfirmasi ternyata benar mereka lupa haha (fyi: Ridwan kalo laper rese, misuh-misuh mulu kerjaannya). 
1. Hawaian Pizza 2. Mie Ceker Lada Hitam 3. Lasagna Bolognese 4. Fetucini Carbonara
But now, Mi Sapi Lada Hitam-nya datang. Rasanya sama seperti Mie Cekernya karena memakai saus lada hitam yang sama. Intinya enak! :D Untuk Kedai Kita gue rate 10/10, tapi karena serving-nya lama jadi 9/10 aja :P

Kenyang, tapi kita belum puas makan lol. “Kemana nih abis ini?” gue tanya sama yang lain. “Duren Lodaya yuk?” entah siapa itu yang mencetuskan. Akhirnya jalan juga kita kesana.

4. Sop Duren Lodaya

Seperti sebelum-sebelumnya, tempat ini bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan menuju duren Lodaya ternyata banyak tempat makan yang lucu-lucu disini, salah satunya Klapertart Huiz. But because we’re craving for Durian, jadi kita tetap berjalan sesuai rencana awal. Tapi ada satu tempat yang eye-catching banget, but keep it for later ya.
Sop Duren Buah (Strawberry, Apple, Melon Inside) dan Sop Duren Ketan Hitam
Sebenernya Sop Duren Lodaya ini di Jakarta banyak, tapi diawal kan tadi udah gue bilang we’re craving for durian dan yang paling dekat adalah Sop Duren Lodaya ini. Disini menjual berbagai macam Sop Duren dengan berbagai macam toping. Kita memesan Sop Duren Buah porsi Mabook (27k) dan Sop Duren Ketan Hitam porsi Mabook (23k). Rate untuk Sop Duren Lodaya 6/10, agak mahal soalnya dengan durian yang gak seberapa (lebih banyak es batunya) haha. Untuk menu lengkapnya bisa dilihat disini atau bisa dicari di google :D

Setelah kita semua selesai dengan sop durennya, kita berlanjut ke tempat selanjutnya. Perut mulai begah tapi karena kita penasaran apa yang ada ditempat selanjutnya, jadi kita tetep menuju kesana.

5. Mimicucu.

Nah, ini loh tempat yang gue bilang eye-cacthing. Dari judulnya kalian pasti tau apa yang ada didalam Mimicucu ini. Yep, susu dengan berbagai rasa. Selain susu dengan berbagai rasa, disini juga menjual roti bakar, sosis bakar, es krim Singapore, mi rebus, mi goreng dan es krim mochi. Tempatnya sih bisa dibilang model warkop gitu, tapi ya lucu deh intinya.

Mimicucu dengan taglinenya "You're never too old to Mimicucu"

Karena kita udah kekenyangan, jadi kita pesen susu (melon, banana, green tea, grape) dan dua ice cream singapore dengan rasa green tea dan strawberry aja. Range harga mulai dari 10k-20k aja kok, gak mahal kan? :D Rasanya ya.. biasa aja sih, tapi presentasinya itu loh hihi, pake dot bayi lol. Rate 8/10.

Fresh Milk Green Tea Flavour, Singapore Ice Cream Green Tea Flavour, dan Ridwan :v
 
Selain lima tempat yang gue sebutkan tadi sebenarnya masih banyak lagi tempat makan yang enak, murah dan lucu di Bogor. Tapi segitu aja review dari gue. Hope you like it fellas, see you :D
Ditunggu review selanjutnya ya.. Danke. Arigatou Gozaimasu!
Previous
Next Post »

7 comments

Write comments