Surat Cinta untuk Nona,
dari Tuan yang Memperhatikan
Sebuah surat cinta,
sebuah kisah tentang seorang Nona,
Yang tampak berbahagia, dengan
senyum di wajahnya,
Namun penuh dengan luka dan
rahasia,
Yang terpendam dan tak
terungkapkannya,
Dia tahan dan bertahan dalam
penjara jiwa, di lingkungan yang tak diinginkannya.
Nona yang tampak berbahagia,
Penuh air mata saat ia rasa tak ada
mata melihatnya,
Dengar cacian, desakan, dan
rengekan yang menyesakkan dadanya,
Namun dia tak perlihatkan dan hanya
diam tak bersuara.
Nona yang penuh senyum berwibawa,
Tak tampakkan kecewa yang
bersembunyi dibalik tatapannya,
Hanya untuk orang yang terbuka
mata, dapat melihatnya,
Namun sampai saat ini tak ada yang
memperhatikannya.
tapi aku selalu ada disana, untuknya, tanpa dia sadari.
tapi aku selalu ada disana, untuknya, tanpa dia sadari.
Nona yang selalu tertawa walau
terluka,
Menutupi rasa sakit dengan berkata
dirinya kuat menahan segala,
Walau bahu telah menurun karena
lelah, menahan segala tekanan dari sekelilingnya,
Menahan pukulan dan desakan yang
tak tampak oleh mata,
Namun lebih sakit dari pukulan
tangan terkuat manusia,
Dia tahan dan rahasiakan dari dunia
yang acuh tak acuh pada dirinya.
Nona yang hampir rusak oleh pikirannya,
Keinginannya yang setinggi angkasa,
juga sebesar dunia,
Sangat ingin di raihnya, walau dia
sadar tak kuasa,
Bukan karena tak ada usaha, namun
karena memang tak berdaya.
Lingkungannya membuatnya bisu dan
buta,
Tak dapat ungkapkan kata dari lubuk
hatinya,
agar tak terhukum karena melawan
aturan tetua.
Yang kini, dia membuat peraturan
sendiri untuk dirinya,
Untuk tak melawan peraturan manapun
yang dibuat oleh orang tua.
Walau itu berarti memenjarakan
nalurinya,
Untuk bebas dan merasakan kehidupan
dunia,
Walau fana dan hanya sejenak, dia
ingin bernafas lega,
Tanpa rantai dan segala ikatan yang
mengekangnya.
Nona yang Penuh Tanya,
Kau bertanya banyak hal, namun tak
ada jawab menyapa,
Membiarkan dirimu tenggelam dalam
ungkapan-ungkapan yang kadang tak bermakna,
Hanya untuk ringankan sakit dan luka,
Juga untuk membuat sebuah senyum
tampak di muka yang penuh air mata,
Tersembunyi, dan tak terlihat oleh
dunia.
Oh Nona yang terpenjara jiwanya,
Aku tahu bagaimana kau ingin lepas
dan bebas, dari semua yang mengekang jiwa,
Namun aku pun tak dapat melakukan
apapun untuk melepas rantainya,
Oh Nona yang selalu tertawa,
Andai luka jiwamu dapat terobati,
akan ku lakukan apapun untuk hal itu.
Oh Nona yang menangis dalam
rahasia,
Jangan khawatir, karena aku yang
akan mengusap air matamu,
Walau tak ada yang menoleh saat kau
menjerit dan bersuara,
Aku ada untukmu, dan akan selalu
bersamamu.
Oh Nona yang tersenyum, bergembira,
Jangan paksakan dirimu tuk menahan
semuanya,
Tumpahkan padaku, lepaskan
kepenatan yang menyiksa, juga menangislah,
Karena aku yang selalu
memperhatikanmu dengan penuh cinta.
Nona Muda yang Tak Tampak Oleh
Dunia,
Hanya bagi dunia yang tuli dan
buta,
Karena bagiku, kau adalah
kehidupanku, jiwaku dan nafasku,
“Kau
adalah segalanya.”
Bukanlah kalimat mengada-ada, tapi
ungkapan hatiku,
Maka bukalah mata dan hatimu
untukku, terimalah aku, sebuah perasaan “Cinta…”
Tanpamu aku akan merindu, dan akan
pudar, menjadi semu.
Oh Nona Muda yang Terpenjara,
Yang juga memenjarakan aku dalam
hatinya,
Namun tak menyadarinya karena
tertutup oleh sebuah noda,
Yang membuatnya buta dan dingin
pada rasa.
Oh Nona yang Mulai Mati Rasa,
Kau tenggelam pada kedinginan di
panas terik,
Jangan biarkan hatimu mengeras
membatu, akibat yang mereka lakukan terhadapmu,
Ku mohon,
Rasakan kehangatanku, karena ku
ingin memelukmu,
Tak ada lagi panas terik karena aku
akan melindungimu dari sengatnya,
Nona . . .
Nona . . .
Nona. . .
aku bukanlah seorang Budak yang akan mengirimkanmu kegelapan,
melainkan seorang yang ingin memberikanmu cahaya,
memang aku belum memiliki banyak hal,
namun aku memiliki segala untuk ku berikan untuk kebahagiaanmu.
Nona. . .
aku bukanlah seorang Budak yang akan mengirimkanmu kegelapan,
melainkan seorang yang ingin memberikanmu cahaya,
memang aku belum memiliki banyak hal,
namun aku memiliki segala untuk ku berikan untuk kebahagiaanmu.
Nona Muda yang Tampak Bahagia,
Biarkan aku menjadi pelampiasanmu,
hanya agar aku dapat membuatmu bernyawa,
Tertawa dengan benar bahagia,
Tersenyum hingga hati, bukan hanya
dimuka,
Menangis karena bahagia, bukan lagi
karena luka.
Nona, Izinkan aku melakukan itu
semua,
Mengatas namakan Cinta….
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon