Jogja: Uniquely House of Raminten

Kulineran di Jogja emang gak akan ada habisnya. Selain makanannya murah meriah (nasi kucing di Jogja super duper murah!), unik, orangnya pun ramah. Semakin mblusuk, semakin unik, malah makin dicari.

Okey, karena mungkin kalian udah banyak tau tentang kuliner kaki lima di Jogja, sekarang gue akan membahas salah satu restoran dengan konsep unik di Jogja yaitu House of Raminten. Kafe tradisional ini cukup terkenal, gak heran kalau mau makan disini harus waiting list terlebih dahulu. Beruntungnya, pas gue datang kesana restoran lagi sepi. Asiik bisa langsung makan tanpa harus nunggu waktu lama :D

House of Raminten ini terletak dijalan Fardinan Muridan Noto No. 7, Gondo Kusuman, Kota Baru (gak terlalu jauh dari Tugu). Sayangnya gue gak tau rute angkutan umum yang lewat sini (kemarin pake motor). Mungkin kalian bisa tanya mbah Google atau orang sekitar. But remember, kalau tanya direksi sama orang sana kalian harus ngerti arah mata angin. Untuk menemukan House of Raminten ga sulit kok, di depan House of Raminten ada, uhmm.. apa ya namanya, dokar atau delman bener gak sih? Ya pokoknya itulah yang jadi penanda House of Raminten :P

Tampak depan House of Raminten

Memasuki House of Raminten kalian akan melihat foto seorang ibu-ibu yang bodinya aduhai bak cello spanyol (iya bukan gitar) dengan make-upnya yang super duper menor bin tebal. Usut punya usut, ternyata itu adalah foto pendiri dari House of Raminten. Kalau melihat fotonya pasti kalian bakal berpikir kalau ini beneran foto ibu-ibu. Nooo! kalian salah besar!

Memang benar kalau itu adalah pendiri House of Raminten, tapi dia bukan perempuan melainkan laki-laki! Hahah ada-ada aja kelakuannya pakde Hamzah Sulaeman -_- Ternyata nama Raminten ini diambil dari nama si pakde pada saat beliau bermain peran sebagai perempuan bernama Raminten di salah satu stasiun televisi daerah.

Jangan panggil aku raminto! :D

Yang unik dari House of Raminten ini adalah; pertama para waitress berpakaian khas Jawa lengkap dengan kemben dan jarik(kain). Kedua, menunya. Nama-nama menu disini unik banget. Ketiga, desain arsitekturnya jawa dan homey banget, jadi betah lama-lama disini.

Salah satu waitress (via flicker.com)

Interior (via myhotelmyresort.com)

Lanjut deh kita bahas makanan yg ada disana. Tadi di awal kan gue udah bilang tuh menunya unik, kenapa unik? Penasaran? Monggo dicek gambarnya :D

Terbilang murah kan? :D

See?? Namanya aneh-aneh kan haha. Dan yang bikin kaget adalah gue kira makanan disini semahal resto/kafe di Kemang, Jakarta! ternyata enggak mahal sama sekali! (menurut gue loh, masih affordable sama dompet gue yang notabene uhm.. sebut saja tipis :v ). Pengennya sih pesen semuanya, mau cobain satu-satu. Tapi karena perut yang sepertinya gak bakal muat menampung semua jadi gue pesen Ayam Koteka(13K), Nasi Goreng Teri Medan(13K), Melonkolis(12K), Susu putih mulus(6K) (hayo jangan mikir yang enggak-enggak).

Sambil menunggu pesanan, kalian akan ditemanin alunan musik gamelan. Terasa kental banget atmosfer jawanya kan. Gak lama kemudian Melonkolis dan Susu Putih Mulusnya dateng. Jadi, Melonkolis ini adalah setengah buah melon yang di dalamnya diberi beberapa scoop es krim beraneka rasa dan disiram semacam sirup. Duh ini kan dessert, seharusnya dihidangkan setelah makan :/ tapi gak apalah toh ujung-ujungnya masuk perut juga lol :P

A photo posted by メリヤンチナ (@meliyantina) on May 20, 2015 at 8:49pm PDT

Gak pake banyak omong, langsung gue ambil sendok untuk nyobain. Rasanya seger tenaaan, melonnya fresh ditambah es krim pula. Kebayangkan gimana rasanya? Enggak? Yaudah mending cobain sendiri sanah :P Kalau si Susu Putih Mulus ini sebenernya hanya susu putih yang dikasih es batu tok. Tapi yang bikin unik adalah wadah yang dipakai. Entahlah itu bentuk apa :o

Mulus ya :P

Lalu akhirnya muncullah Ayam Koteka dan Nasi Goreng Teri Medan. Sebelumnya gue berpikir Ayam Koteka itu apa ya? Apa ayamnya dimasak pake koteka? Atau yang masaknya yg pake Koteka? ._.

Ternyata yang mucul adalah ayam suwir yang dimasak (sepertinya dibakar) di dalam bambu lengkap beserta nasi dan sambal ijo. Rasanya sih kaya ada bumbu-bumbu pepesnya gitu. Enak sih, tapi standart lah menurut gue. Nasi goreng Teri Medannya enak! Gak perlu dijelasin kan isinya apa aja. Yang jelas isinya nasi goreng yang ditaburi teri medan di atasnya lengkap dengan selada, timun, dan tomat.

Ayam Koteka yang gak pake Koteka ._.

Dengan bersihnya piring di depan gue, selesailah sudah kulineran gue di House of Raminten ini. Sebenernya masih banyak kuliner yang unik di Jogja selain House of Raminten. Nanti kalau gue mampir ke tempat unik lagi bakal gue posting. Jadi tunggu postingan selanjutnya ya, stay tune for the next my tummy’s diary :D