Khawatir akan Kegelisahan dalam Kepura-puraan

Pretending....

kadang yang tidak berpura-pura malah terlihat tak sungguh-sungguh.
dan yang mati-matian berpura-pura pun tak dapat membohongi hatinya.

kadang yang berusaha menutupi keinginan hatinya,
berpura-pura nyaman, berusaha bertahan, tak dapat menutupi kenyataan.

dan kadang yang tak berniat berpura-pura malah lebih pintar menutupi hatinya dari para "pembaca".

merasa lelah dengan segala kepalsuan dan kepura-puraan,
tapi tetap dilakukan agar dapat bertahan.

merasa tak nyaman dengan topeng yang dipakai, tapi tak juga dapat melepasnya.
hanya untuk bertahan.
"...bertahanlah.. sebentar lagi akan tiba waktunya..."
kalimat itu terus diucap bagai mantra.
namun tak jua menguatkan hatinya.

takut jika seseorang mengetahui kepura-puraannya,
gelisah karena ragu akan dirinya sendiri.
akan kemampuan aktingnya.
juga dengan kekuatan hatinya menggunakan topeng yang melekat,

mencari seseorang untuk berbagi, namun tak juga dapat ungkapkan isi hatinya.
dan pada akhirnya terluka sendiri.

rasa khawatir menghabisi segala tenaganya,
namun lebih lelah lagi untuk mengangkat topeng dari wajahnya.

kekhawatiran telah menggelisahkannya,
hingga canggung dengan kenyataan dan tenggelam bersama ketakutan dalam kepura-puraannya.

lelah namun terus bertenaga, ironi untuk sebuah kepura-puraan
yang dilakukan dalam kegelisahan menghawatirkan.

sampai kapan dia akan berlalu?
tak akan ada yang tahu.
hingga Tuhan menjawab semua yang dia mau.
entah kapan itu.

hanya harap satu,
jangan sampai lupa dengan Tuhan Satu.

Previous
Next Post »