Memandang pada
sebuah kejenuhan,
Membawaku pada titik
kebimbangan,
Apakah akan terus
melangkah?
Ataukah harus tetap
tinggal?
Tubuhku disini,
namun tidak dengan jiwaku,
Pikiranku disini,
tapi tidak bersama dengan anganku.
Terpenjara dalam
kenyataan,
Dan terbang bebas di
dunia hayal.
Tak dapat bedakan
mana nyata mana hayal.
Terperangkap
diantara,
Yang menghasilkan
luka juga air mata,
Saat menyadari bahwa
tangan kaki telah terantai.
Namun mata terus
melihat ke luar,
Dan teriakan hingga
habiskan tenaga dan suara.
Telinga tuli
mendengarkan musik yang mengalun indah.
Mata buta memandang
jauh ke dalam jiwa.
Mulut bisu
membicarakan mimpi yang ingin dicapai.
Tubuh yang mati rasa
memegang segala hal untuk hidup,
Hingga hati yang
membatu mengisahkan tentang cinta.
Apakah setiap hari
harus seperti ini?
Hidup seolah tak
hidup.
Namun mati juga tak
mati.
Berada di antara
sangat menyesakkan.
Namun bergerak pun
tak dapat dilakukan.
Saat senyum tak lagi
ada rasa,
Saat air mata tak
lagi karena sebuah alasan, "hanya ingin"
Juga tawa yang
hampa.
Itukah hidup? Itukah
yang harus dijalani? Itukah makna aku berada disini?
Bukan lagi soal aku
harus melangkah atau tidak.
Tapi bisakah aku
melangkah? Dan kemana aku harus melangkah?
Adakah yang akan
datang dan menuntunku?
Ataukah aku akan
menghabiskan perjalanan ini sendiri?
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon