TRIP KARIMUN JAWA 3 HARI 2 MALAM ~ Bagian Pertama





Trip tahun 2019 ini saya berkunjung ke pulau Karimun Jawa. Alasannya karena tempat ini cocok bagi saya (yang tinggal di Bandung) dan teman saya, Tara (yang tinggal di Surabaya) bertemu. Selain itu, alasan kedua musim lagi kemarau jadinya pas untuk bermain ke pantai dan snorkling.

Dari open trip yang dicari Tara, kami memilih paket Karimun Jawa 3 hari 2 malam dengan fasilitas kamar AC dan kapal feri cepat. Alasannya apa lagi selain mengurangi resiko ketidaknyamanan. Kapal feri cepat kami pilih karena pernah dengar cerita teman yang menggunakan kapal biasa tapi gelombang besar jadi mabuk laut. Kalau kapal feri cepat ada sih kemungkinan mabuk laut tapi setidaknya waktunya lebih singkat. Untuk kamar AC kami pilih jaga-jaga kalau ngga kuat dengan panasnya pulau. Oh ya, harga trip ini sebesar 1.250.000/pax di tahun 2019.

Dari Bandung saya berangkat tanggl 12 April 2019. Saya memesan tiket bus ke Jepara pada jam sore menuju malam. Sampai di Jepara saya tiba pagi hari dan janjian dengan Tara di terminal bis Jepara.
Di terminal bis tersebut ada pasar dan tempat makan soto. Setelah sarapan soto saya dan Tara naik becak menuju Pelabuhan Jepara, tempat kapal cepat yang akan kami naiki menuju Pulau Karimun Jawa.


12 April 2019
Mulailah perjalanan kami di Pulu Karimun Jawa. Kami memilih naik kapal cepat (ada hubungannya dengan paket di Karimun Jawa yang kami pilih). Dua jam di kapal cukup membuat saya tidur dan bangun ketika sudah sampai Karimun. Sialnya sinyal Indosat belum ada di pulau ini. Jadinya Tara yang bisa kontak dengan pengurus trip Karimun.


penampakan dalam kapal cepat

Setelah bertemu pengurusnya, kami disediakan motor matic. Untungnya saya bisa mengendarai motor. Jadi catatan ya, sebaiknya bawa teman yang bisa mengendarai motor ketika berkunjung ke sini :)

Penginapan kami berupa rumah home stay. Kayak tempat nge-kos. Rapi dan ada Wifi. (Untunglah....)
Di kamar, kami bongkar tas dan mandi. Kamar mandi kami di dalam dan cukup bersih. Setelah mandi, jam makan siang tiba. Kami disuguhi makanan sederhana di ruang tamu.

penampakan sempit kamar


Sesudah kenyang, kami diajak jalan oleh pengurus ke Bukit LOVE. Tempatnya ini keliatan didesain untuk turis. Ada kios suvenir dan tempat berfoto. Nah, tempatnya agak tinggi, jadi kami harus naik tangga yang lumayan banyak. Sampai di atas, rasa lelah hilang digantikan dengan pemandangan sisi pulau yang rimbun dan laut biru.


Tulisan Karimun Jawa
Gaya bener dari Tara

Gaya ga bagus nih


Setelah puas berfoto, seharusnya kami ke tempat hutan mangrove tapi lagi hujan ringan. Setelah hujan, kami langsung pergi ke Pantai Anora.

Sedikit catatan, pulang dari Bukit LOVE ini jalanannya cukup menantang. Saya ngga berani membonceng Tara yang akhirnya Tara nebeng motor si pengurus yang akhirnya keterusan sampai sore itu. Pengurusnya heran ngeliat saya. Kata Tara, kok bisa aku mengendarai motor tapi ngga berani membonceng temannya ? Untungnya Tara bilang, kalau aku ngga terbiasa dengan jalanan menantang seperti di Pulau Karimun (thank you Tara :) )

Sebetulnya jalanan utama di Pulau Karimun ini sudah beraspal tapi jalan berbatu dan pasir menuju dan keluar tempat wisata bikin saya takut. Takut jatuh soalnya punya pengalaman buruk dibonceng teman melintasi jalanan seperti itu.

Di Pantai Anora, tempatnya lebih sepi. Pantainya biasa aja tapi karang-karang yang menonjol bikin spot foto yang menarik. Untung si pengurus mau ringan tangan membantu aku dan Tara menuruni karang. Coba liat fotonya. Bagus bukan ?

Gaya Victory

Menanti pujaan hati
Jelas kan foto lautnya


Setelah dari Pantai Anora kami pergi menuju Pantai yang berbeda untuk menunggu sunset. Sampai di sini, perut minta makan. Ada banyak kios makanan yang rata-rata menjual pop mie dan air kelapa. Keduanya aku sikat dan lumayan bikin perut kenyang sampai malam tiba.

Di pantai ini banyak orang yang berfoto. Aku dan Tara pun mulai mencoba gaya-gaya foto alay dan memandang matahari sore. Sayangnya, awan yang ngga mau pergi, cukup membuat kami bengong ngeliat matahari turun.

Nyiur sore hari di pantai



 Kembali ke penginapan, kami mandi dan shalat. Setelahnya kami sikat makan malam yang disediakan dan jalan sebentar mengelilingi alun-alun. Alun-alunnya belum seramai keesokan hari. Jadinya kamu memutuskan mendekam di kamar menikmati AC dan WIFI.


13 APRIL 2019
 Di hari kedua ini rencananya kami akan bermain snorkling. Pagi itu kami diminta datang ke dermaga untuk bergabung dengan teman-teman trip lain. Sembari menunggu, kami melihat hilir mudik orang-orang yang bersiap untuk ikut kegiatan snorkling. Ada rombongan remaja yang sudah siap dengan pelampungnya. Ada mas-mas yang angkut logistik ke kapal. Ada juga yang bawa kotak-kotak gede dan peralatan snorkling.

Tiba lah kami dipanggil dan masuk ke dalam kapal. Lalu perkenalan dimulai di dalam kapal itu yang ternyata berbeda kepengurusan trip. Ada sekeluarga pasangan muda dengan anak-anaknya yang seusia sekolah dasar. Ada juga sekeluarga pasangan tua dengan anak-anaknya yang masih remaja.

rombongan siap snorkling

Perhentian pertama kami ke pulau penangkaran hiu. Ada kolam keramba yang berisikan ikan-ikan hiu muda dan bintang laut. Kami ngga berminat untuk terjum ke kolam dan memilih jalan-jalan di sekitar pulau dan berselfie.

Setelah dari pulau itu, kami berangkat menuju spot snorkling. Sesudah dipasangi peralatan, kami pun nyebur dengan pelampung. Luar biasa sekali dunia bawah laut. Bagi orang kota yang jarang ke pantai dan snorkling, kegiatan itu jadi pengobat rindu. Kami pun berenang dan melihat-lihat terumbu karang berwarna warni.

Ngga hanya itu, dari pengurus trip melakukan aksi foto di samping terumbu karang. Semula aku ngga berani ikutan. Gimana ga ? Pelampung kami dilepas lalu kami didorong masuk lebih dalam dan lebih dekat ke terumbu karang untuk ambil foto sesaat. Si pengurusnya ikutan menemani turun ke bawah tapi tetap aja takut, apalagi disuruh nahan nafas.

Lucunya, Tara lah yang pertama kali ikutan dan dia ini ngga bisa berenang. Harga diri saya langsung bergetar dan bilang "Gila ya lu fel, masa Tara aja bisa ?" Oke. Saya tarik nafas dan mencoba tenang saat si pengurus membimbing saya untuk berfoto.

Hasilnya ngga bagus :( Dikirain sudah pas sudut ambil fotonya ternyata muka saya ngga keliatan jelas karena pakai kacamata renang. Lama setelah foto tersebut diambil dan saya liat perbandingan hasilnya dengan peserta lain, memang bagus saat berfoto itu, ngga pakai kacamata sama sekali. Padahal kan bagi yang ngga terbiasa, pedih itu mata di dalam air.


 
gaya sang penyu


Tapi sudahlah kami menikmati snorkling sesi pertama itu. Setelahnya kami naik ke kapal dan pergi menuju tempat makan siang.

Di pulau tersebut ternyata sudah banyak yang datang dan menunggu makan siang siap. Menunya ikan bakar, nasi, kerupuk dan sambal (duh jadi lapar). Sembari menunggu, kami berjemur dan terheran-heran dengan melihat banyak bule yang berjemur di tepi pantai.

Saya dan Tara pun mengobrol mengomentari bule-bule yang eksotik itu. Lalu datanglah anak perempuan yang satu kapal dengan kami dan kami pun mengobrol-ngobrol. Darinya aku tau kalau keluarganya selalu berlibur. Asik juga ya. Bapak si anak ini lah yang ngga menggunakan kacamata renang saat snorkling. Pantesan pikirku, udah biasa nyelam ternyata.




masih beradab sebelum menyerbu makanan

Riang gembira tenaga terisi


Setelah makan siang, kami berfoto dan bersiap kembali ke dalam kapal. Sesudah semua peserta masuk ke dalam kapal, kami pun pergi menuju spot snorkling ke dua. Bedanya spot ini ada karang yang berhuni ikan nemo. Lucunya....


foto sempurna tara



Setelah puas snorkling, kami kembali ke pulau penangkaran hiu kembali. Di sana kami berenang di pinggir pantai yang lumayan banyak ada terumbu karang kecil dan ikan-ikan yang berenang. Duh, surga banget deh. Pengen punya pantai kaya gini di belakang rumah :)

Sore makin menjelang, kami pun diminta kembali ke kapal dan menuju Pulau Karimun. Saat tiba di karimun, aku dan Tara memutuskan ingin melihat matahari terbenam. Sembari menunggu kami berfoto dan ada bule ganteng yang duduk sendirian. Pengen menyapa tapi kami ngga pede dengan bahasa inggris. Alhasil kami pun melihat matahari terbenam dan bule yang duduk sendirian. :)

Pose ala korea

Kembali ke penginapan, kami bebersih dan shalat. Karena kami ngga disediakan makanan, kami jalan ke alun-alun dan mencari tempat enak buat menyantap makan malam. Saat memesan, kami pilih ikan bakar, cumi tepung dan kelapa bakar. Murah, enak dan bikin kenyang.

Malam itu kami akhiri dengan kembali ke penginapan dan tidur nyenyak. (Bersambung)
Previous
Next Post »