Camping Tahun Baru di Batu Kuda Manglayang

Malam pergantian tahun biasanya saya habiskan dengan berkumpul dan makan-makan bersama teman-teman dan tak lupa juga menyalakan kembang api di rumah salah satu dari mereka. Tapi kali ini kami ingin melewati malam pergantian tahun dengan sesuatu yang berbeda, yaitu camping.

Sempat bingung lokasi mana yang akan kami pilih untuk menghabiskan malam pergantian tahun. Ada saran dari teman untuk ke Suaka Elang Loji, Bogor namun preman di sana sangat tidak bersahabat (yaiyalah lo sokap bro, kenal juga engga main sahabatan aja. Ok ini garing). Setelah bertanya sana-sini dan mencari-cari alternatif lain, kami memutuskan untuk camping di Batu Kuda Manglayang, Cileunyi, Bandung. Kami kesana menggunakan mobil pribadi jadi mohon maaf saya tidak bisa memberikan info soal angkutan umum kesana.

Kami berangkat dari Jakarta pukul 2 pagi dan sampai di gerbang Manglayang sekitar pukul 5 pagi. Jalur menuju pintu masuk kawasan wisata Manglayang cukup sempit apalagi keadaan yang masih gelap takut di kanan kiri adalah jurang dan sempat ragu apakah kami melewati jalan yang benar. Setelah sampai di gerbang Batu Kuda Manglayang kami istirahat sebentar di warung yang letaknya tidak jauh dari gerbang masuk.


Camping Ground Manglayang

Untuk retribusi dikenakan 10K perorang, sedangkan jika camping tambah 10K/malam. Biaya parkir 5K untuk motor dan 10K untuk mobil. Tidak perlu khawatir jika kalian tidak membawa logistik karena banyak warung atau jika kalian kehabisan gas/spriritus, kalian bisa membelinya di warung tersebut. Selain adanya warung, di tempat ini juga tersedia toilet yang bersih tapi untuk memakai toilet harus membayar Rp.2,000 untuk sekali masuk 😞



Lokasi campingnya banyak, ada beberapa tanah landai yang bisa dipakai. Bisa juga mendirikan tenda di dekat-dekat gerbang masuk yang dekat dengan warung dan toilet, tapi sangat ramai pengunjung mengingat kawasan ini adalah kawasan wisata. Jika ingin tempat yang lebih privat bisa agak naik keatas hanya saja sedikit merepotkan untuk ke toilet dan mencari air untuk mencuci peralatan makan.

Kegiatan memasak saat camping

Setelah rombongan kami menemukan tempat yang pas untuk mendirikan tenda dan memasang hammock kegiatan selanjutnya adalah memasak. Sebetulnya kami agak bingung bagaimana menghabiskan waktu kami sambil menunggu malam pergantian tahun, jadilah bengong, masak, makan, cuci piring, tidur on repeat hahah. Malam hari di Gunung Manglayang tidak sedingin gunung lainnya karena tidak terlalu tinggi, tapi tetap saja di pagi hari bisa membuat badan menggigil.



P.S: di area ini masih banyak anjing liar, jadi sebaiknya sepatu/sandal/bahan makanan lainnya dimasukkan ke dalam tenda karena 2 bungkus roti kami menghilang dan ditemukan sudah terkoyak hiks jadi gagal sarapan french toast 😞

Puncak

Di malam pergantian tahun kami berencana menuju ke salah satu puncak yang terlihat pemandangan kota Bandung sambil menikmati kembang api. Hiking menuju puncak tersebut menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Jalurnya tidak sulit karena ada jalur setapak namun tetap harus berhati-hati karena di beberapa titik ada jurangnya. Sesampainya di puncak, ternyata penuh tenda dan sangat ramai. Sebenarnya bisa saja kami berkemah di puncak, namun anginnya terlalu kencang dan jauh dari sumber air. Oh, jangan lupa bawa thermos berisi air panas untuk menyeduh kopi/teh sambil menikmati kembang api.

Jadi, berkemah merupakan alternatif yang seru untuk merayakan malam pergantian tahun baru dan Batu Kuda Manglayang bisa menjadi alternatif berkemah yang menyenangkan dengan fasilitas lengkap namun tetap bisa menyatu dengan alam.

Previous
Next Post »