Mengenal Bintang Di Negeri Atas Awan

Salah satu keunikan dataran tinggi Dieng yaitu terdapat satu fenomena anak gimbal yang sudah terkenal hingga mendunia. Entah seperti apa cerita asal-usul tentang anak rambut gimbal di dataran tinggi Dieng. Kalau kalian ingin tahu silakan googling sendiri please, karena ada beberapa versi cerita yang berbeda dan kami tidak tahu mana cerita yang paling tepat.

Salah satu anak rambut gimbal yang akan kami ceritakan bernama Bintang. Gadis kelas 3 SD ini kami kungjungi ketika kami menginap di Tanijiwo Hostel yang menawarkan cultural trip (yang pada saat itu masih percobaan) di rumahnya yang letaknya tidak jauh dari penginapan.

Bintang si Anak Rambut Gimbal Dieng

Rambut anak-anak spesial ini bukan gimbal buatan seperti anak reggae melainkan terjadi secara alami sejak mereka lahir. Jangan bayangkan rambut gimbal si Bintang seperti anak reggae karena gimbalnya rambut anak-anak gimbal di Dieng tidak gimbal secara keseluruhan. Anak-anak berambut gimbal ini konon memiliki sensitivitas yg tinggi dibandingkan anak-anak lain, contohnya mereka bisa merasakan keberadaan leluhurnya atau makhluk 'lain'. Mereka juga memiliki mood swing yang sangat drastis. Bisa sewaktu-waktu mau menemui tamu turis seperti kami dan cepat akrab, bisa juga mereka tidak mau bertemu dengan siapapun.
 
Ada beberapa pantangan adat yang tidak boleh dianggap remeh oleh orang tua dan orang-orang sekitarnya untuk memotong rambut gimbal tersebut. Jadi sebelum upacara pemotongan rambut, keluarga harus bisa memenuhi semua permintaan anak gimbal walau ada yang aneh aneh seperti minta motor trail, rumah, bahkan ada yang minta their dead uncle's pubic hair!!!!! hahahahahahahahahaha. Meskipun begitu ada juga yang permintaanya sangat sederhana seperti sepeda bahkan hanya sebuah pensil. Kalau permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi sebelum potong rambut, anak tersebut akan terkena 'bala' seperti sakit demam berkepanjangan dan akan tetap tumbuuh gimbal.

Bagi keluarga lebih baik menunda potong rambut jika tidak bisa memenuhi keinginannya sampai keluarga mampu untuk memenuhi atau sampai keinginan anak tersebut berubah. Seperti Bintang yang sempat meminta gajah. Saat kami mengunjungi rumahnya dan bertanya Bintang mau apa, dia menjawab hanya ingin boneka Barbie agar tidak berebut dengan saudarinya. Tapi seperti yang saya jelaskan diatas bahwa keinginan itu bisa berubah kapan saja. Siapa tahu hari ini mintanya Barbie besoknya minta saham pabrik Barbie sebesar 50% hahaha.

Bintang saat diajak main oleh kami

Mitosnya sensitivitas, mood swing, dan keinginan mereka dipengaruhi oleh leluhur yang menjaga mereka. Kalau Bintang, katanya yang menjaga adalah almarhum buyutnya. Ada sisi lain dari spesialnya anak gimbal di Dieng yaitu pembullyan terhadap mereka. Mereka kerap diledek karena rambut mereka yang unik. Bahkan salah satu teman Bintang pernah sengaja memotong rambut gimbalnya karena rasa penasaran yang mengakibatkan Bintang demam selama seminggu.

Jadi rambut gimbal tersebut aman dipotong dengan ritual yang bisasanya diselenggarakan bersamaan dengan Dieng Culture Festival agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bagi pihak keluarga maupun si anak gimbal itu sendiri dengan tidak melupakan syarat esensial yaitu permintaan anak tersebut walupun aneh-aneh. Tentunya rangkaian acara Dieng Culture Festival selain untuk sarana upacara pemotongan rambut gimba juga untuk menarik minat wisatawan.


Previous
Next Post »