Viet Nam Part 1: Goes to Da Lat by Sleeper Bus

Setelah Bangkok, gue bertolak ke Viet Nam. Niatnya sih mau overland sekalian mampir Kamboja (Phnom Penh dan Siem Reap) by bus, tapi lagi-lagi karena budget dan waktu yang sangat terbatas dan saat itu prioritasnya adalah Viet Nam plus mumpung ada promo tiket pesawat ke Saigon (Ho Chi Minh) pula jadilah gue skip Kamboja. Sayang sih sebenernya kalo gak mampir sekalian, but I'll be there soon. Someday, pasti! Walau gak tau kapan :(

Allright, lanjut. Untuk ke Saigon gue ambil penerbangan pagi (07:05) dan berangkat dari Don Mueang International airport karena naiknya Airasia (ketauan banget ya dari mana promonya hahah). Malam sebelum flight gue ke Saigon, gue booking airport transport dari hostel seharga THB 130/person. Kalau kalian nginep di daerah Khaosan pasti ada kok layananan airport transfer ini di setiap hotel/hostel, tinggal pilih mau pake van yang harganya murah atau mau pake taksi yang harganya THB500an kalo gak salah. Tapi airport transfer by van cuma ada dua jam sekali, mulai dari jam 4 pagi, lalu jam 6, dan seterusnya. Beda cerita kalo kalian mau ke Suvarnabhumi, tiap jam pasti ada.

A photo posted by メリヤンチナ (@meliyantina) on


Jam 09:15 pesawat landing di Tan Son Nhat International Airport di Saigon. Setelah clear imigrasi gue langsung cari yang jual SIM Card lokal dan sekalian mau nuker sedikit uang karena gue belum punya Dong saat itu. Dari konter imigrasi tengok kanan langsung ketemu deh tuh booth yang jualan Sim card dan money changer. Yang tadinya niat nuker sedikit malah jadi nuker semua uang (SGD150 + sisa THB500), dapetnya sekitar 3juta Dong lebih (berasa orang kaya huahaha). Harga Sim Card disini juga terbilang mahal menurut gue, VND299.000 untuk paket data 1,5Gb dengan masa aktif satu minggu plus bisa buat telepon nomor lokal. Kalo yang bisa telepon keluar negeri paket datanya cuma 900mb. Sebenernya sih ada juga yang jual sim card di backpacker area (Pham Ngu Lao) dengan harga VND35.000-VND50.000, tapi gak tau ya udah langsung bisa dipakai apa belum.

Setelah selesai dengan urusan uang dan sim card, sekarang tinggal cari gimana caranya ke pusat kota. Ada dua pilihan. Pertama, naik taxi dari airport seharga VND180.000. Kedua naik bus umum dengan tarif VND10.000 tapi banyak jalan kaki (itu kata mas-mas yang di money changer). Kebetulan di pesawat ketemu dengan dua orang thailand yang juga bertujuan ke Da Lat, namanya Ple dan Bell (baca: Bew) *lucu ya namanya*, karena mereka juga gatau naik bisnya dari mana akhirnya kami putuskan sharing cost naik airport taxi seharga VND180.000. Dibagi empat orang lumayan lah..

Sesampainya di pusat kota, tepatnya De Tham street (daerah Pham Ngu Lao, patokanya taman kota yang luas banget), kami berempat langsung mencari agen bus tujuan Da Lat. Di daerah ini ada banyak agen bus sebenernya, tapi kata Huy (temen gue yang warga Ho Chi Minh) yang recomended itu Sinh Tourist atau Phoung Trang. Karena bus dari Sinh Tourist jadwalnya cuma ada pagi (gak tiap jam ada) dan bus yang menuju Da Lat bukan sleeper bus jadi gue ambil yang Phoung Trang. Sleeper bus? Yes, kursinya bukan kursi duduk gitu jadi kita bisa tiduran. Oh iya, untuk mencari agen bus ini di De Tham street pokoknya cari bangunan kaya ruko gitu trus ada plang warna orange. Untuk lebih jelasnya kalian bisa liat disini -> https://goo.gl/maps/XbvpSU8cbr82

Jadwal keberangkatan Phoung Trang bus ke Da Lat tersedia tiap jam dan gue ambil untuk keberangkatan jam 12. Lama perjalanan Saigon-Da Lat kurang lebih 6-7 jam. Jadi estimasi sampe Da Lat kira-kira pukul tujuh malam. Bus ini tarifnya VND220.000 dan free air mineral plus tisu basah yang dibagikan saat kita udah naik bus.

Sambil menunggu bus berangkat gue cari-cari makanan buat makan siang plus sarapan yang terlewat. Bingung nyari makanan halal, akhirnya pilihan dijatuhkan kepada Chicken kebab (VND20.000) dan free tisu basah (lagi). Stallnya ada di depan Circle K sebrang taman. Kalo di Bangkok tiap pekongan, tikungan, dan gang ada 7eleven nah di Saigon ini adanya Circle K.



Finally bus yang akan gue tumpangi datang. Pas gue masuk naik gue di stop sama keneknya (bahasa Indonesianya kenek apaan sih ._. ?) "No Shoes, no shoes!" doi bilang. Duh belom apa-apa udah di omelin. Oalah... ternyata kalau mau naik ke bus harus lepas alas kaki dulu toh, jadi bagian dalam bus bisa tetap bersih. Iyalah wong itu buat tidur orang.

Karena bus udah hampir penuh pas booking gue dapet kursi paling belakang karena gue pikir luas. Ternyata sumpah ga enak banget! ACnya gak berasa pula. Gue saranin deh jangan pernah ambil kursi paling belakang kalau gak mau ngerasain eneg. Jalan menuju bus mirip-mirip jalur puncak soalnya, tapi lebih parah. Tikung kanan tikung kiri, supirnya gila pula. The driver was sooo f*cking crazy! Kalau nyalip gak kira-kira, ditikungan tajem pun masih berani nyalip. Alamakjan. Selama perjalanan gue cuma bisa tidur sebentar dan banyak istigfar. LOL jadi curhat. Tapi ini jadi unforgettable moment  yang seru selama perjalanan gue menuju Da Lat haha.

Kiri atas: Tiket bus. Kanan atas: Air mineral+tissue basah, mayan buat lap muka. Bawah: jangankan buat foto, buat duduk pun sulit :(

Tujuh jam perjalanan, bus ini berhenti di dua tempat perhentian. Tempat perhentiannya seperti perhentian agen bus pada umumnya di Indonesia, selain ada toilet ada juga tempat makan. Perhentian pertama sekitar 15 menit dan buat gue cuma cukup buat ke toilet dan sedikit meregangkan badan. Perhentian kedua agak lama, sekitar setengah jam. Setelah perhentian kedua lanjut perjalanan lagi daaaaan jalurnya lebih parah pemirsah! Mulai dari sini gue benar-benar gak bisa tidur. Tapi biarpun jalurnya bertikungan sangat tajam dan ditambah supirnya gila, pemandangan sepanjang jalur cukup mengesankan. Sayangnya gak sempet ambil foto saking enegnya :(


Akhirnya rasa penasaran gue buat naik sleeper bus di Viet Nam terbayar juga hahaha dan sekitar pukul tujuh (gak ada perbedaan waktu antara Viet Nam dan WIB) akhirnya sampai juga di terminal Phoung Trang bus Da Lat. Gak perlu bingung dari terminal menuju penginapan karena Phoung Trang ini menyediakan shuttle van gratis menuju alamat tujuan masing-masing. Tinggal bilang aja mau kemana, nanti pasti sampai kok! :)

Tips!

  • Jangan tukar Rupiah di Viet Nam, kalo bisa sebelum berangkat tukar ke USD atau SGD dahulu karena Rupiah disini ratenya jelek
  • Tuker uang jangan di bandara, sekali lagi karena ratenya jelek banget. Tuker secukupnya aja untuk transport menuju pusat kota. Daerah Pham Ngu Lao banyak kok money changer yang ratenya bagus.
  • Trusted taxi hanya Vinasun. Gak seperti yang selama ini traveller lain bilang, Mai Linh ternyata juga gak recomended, the drivers are crazy. Ini berdasarkan opini teman gue yang orang sana asli dan menetap di Saigon.
  • Kalau kalian naik sleeper bus, jangan pernah ambil kursi paling belakang. Kalau emang udah abis mending ambil yang jam berikutnya aja.
  • Jangan lupa bawa botol air mineral buat bilas kalau abis pup/buang air kecil karena toilet di Vietnam ke-barat-barat-an alias gak ada air buat bilas alias cuma pakai tisu. 
To be continue ya.. :)

Next: tempat wisata di Da La. Stay tune!

Previous
Next Post »